Leher terasa kaku pada umumnya merupakan gejala dari kondisi yang biasa saja hingga ke masalah kesehatan yang serius. Meskipun leher kaku cenderung kondisi yang ringan dan mungkin tampak tidak berbahaya, sebaiknya jangan mengabaikannya. Hal ini dapat menjadi tanda yang merujuk pada gangguan medis yang parah seperti penyakit meningitis atau radang selaput otak.
Leher yang terasa kaku menyerang sekitar kepala di bagian leher hingga ke bagian bahu termasuk otot pada leher dan ligamen leher yang menjadi pengikat antar tulang leher agar menyatu, bantalan yang menjadi pemisah antara tulang belakang dan tulang sendi yang terletak di belakang leher.
Ketika seseorang merasa kaku lehernya, biasanya rasa ini akan disertai dengan sakit kepala, sakit pada leher, dan nyeri pada leher yang dapat menyebar hingga ke bahu dan lengan. Kondisi ini dapat menyebabkan penderita mengalami kesulitan menggerakan kepala ke arah samping kanan atau kiri dan menengadah atau menunduk. Hal ini terjadi pada setiap orang ketika lehernya menjadi kaku, dan biasanya akan sembuh dalam beberapa hari tanpa melakukan pengobatan secara khusus.
Leher merupakan salah satu anggota tubuh yang menghubungkan antara kepala dengan bagian tubuh. Leher tidak 
memiliki tulang penyangga seperti bagian tubuh lainnya sehingga berat keseluruhan dari kepala ditopang sendiri oleh leher. Leher memiliki tugas yang sangat berat, ditambah dengan gravitasi gerakan kepala yang semakin menambah berat beban kepala.
Penyebab leher kaku
Seperti diketahui bahwa leher kaku merupakan suatu bentuk gejala dari kondisi yang umum hingga kondisi yang serius. Leher kaku pada kondisi yang tidak serius biasanya disebabkan karena ketegangan otot di jaringan lunak pada leher sebagai akibat dari aktivitas. Beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab leher menjadi kaku antara lain dari aktivitas sbb:
- Gerakan leher yang tiba-tiba dapat menyebabkan otot dan ligamen leher cedera.
- Ketegangan otot yang berasal dari belakang kepala hingga ke bahu bagian belakang akibat dipicu oleh stres.
- Posisi duduk yang salah ketika bekerja dengan menggunakan komputer dalam jangka waktu yang lama.
- Posisi tidur yang tidak benar.
- Meletakkan ponsel yang dijepit antara bahu dan leher.
- Tidak seimbang ketika membawa barang yang terlalu berat.
Sedangkan penyebab leher kaku terkait gejala penyakit tertentu adalah sbb:
- Rheumatoid arthritis.
- Cervical spondylosis (saraf terjepit) yang umumnya dialami oleh orang yang sudah lanjut usia. Pada manula akan kehilangan cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk membantu pergerakan tulang leher. Ketika tidak kekurangan cairan pelumas maka dapat menyebabkan gangguan yang berakibat pada terjepitnya saraf di bagian leher.
- Penyakit meningitis dapat menyebabkan leher menjadi kaku.
- Cedera pada bagian leher.
- Penyakit kolesterol.
- Penyakit flu.
- Penyempitan jalur saraf tulang belakang.
- Penyakit fibromyalgia.
- HIV dapat menyebabkan leher kaku.
Cara mengobati leher kaku
Pada umumnya kondisi ini tidaklah memerlukan pengobatan secara khusus karena biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari ke depan. Pengobatan leher kaku dapat dilakukan sendiri dirumah, yang bertujuan untuk mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri, kecuali jika kondisi ini merujuk pada gejala penyakit tertentu. Cara mengatasi leher yang kaku sbb:
- Mengubah posisi leher agar menjadi lebih baik.
- Menggerakkan leher ke arah samping dengan menengok ke kiri maupun ke kanan, ke atas atau ke bawah secara perlahan-lahan.
- Jangan menggunakan bantal yang terlalu tinggi dan keras ketika tidur.
- Mengompres dengan menggunakan air hangat pada bagian leher.
- Mengurangi aktivitas yang terlalu banyak menggunakan gerakan leher.
- Obat-obatan pereda nyeri.
Jika setelah melakukan perawatan sendiri ternyata tidak juga membaik dan diikuti oleh gejala seperti demam tinggi, berat badan turun, dan buang air besar terus-menerus maka diperlukan bantuan dokter secepatnya. Hal ini karena pada kondisi tertentu leher yang kaku merujuk pada penyakit yang dapat menyebabkan kematian seperti radang selaput otak.