Home » Kulit

Impetigo Penyebab Gejala Pengobatan

  • Roswati Roswati

Impetigo Penyebab Gejala Pengobatan

Impetigo adalah kondisi kulit dengan munculnya pustula atau gelembung-gelembung kecil yang berisi cairan atau nanah pada permukaan kulit. Penyakit impetigo pada umumnya menyerang usia balita dan anak-anak karena tidak menjaga kebersihan badan dan kekebalan tubuh lemah.

Impetigo merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang sangat menular. Penyakit ini biasa muncul di daerah wajah, lengan, dan tungkai. Meskipun tidak begitu berbahaya, impetigo perlu penanganan khusus, mengingat jenis penyakit kulit ini sangat menular.

Penyebab impetigo

Bakteri streptococcus pyogenes dan staphylococcus aureus adalah bakteri yang menjadi penyebab impetigo. Bakteri ini akan mudah menginfeksi ketika seseorang memiliki luka sebelumnya. Luka tersebut dapat terjadi ketika terjatuh atau karena penyakit kulit seperti eksim, kudis, maupun infeksi karena kutu, gigitan serangga, atau ketika tersayat benda tajam seperti pisau.

Penularan impetigo dapat terjadi melalui kontak fisik antara penderita dengan orang lain atau bisa juga karena kontak melalui benda-benda yang telah terkontaminasi sebelumnya. Faktor yang menjadi pemicu dan penularan impetigo:

  • Sistem imun yang lemah.
  • Riwayat penyakit diabetes.
  • Kontak fisik dengan penderita impetigo.
  • Keadaan cuaca yang panas atau lembab.
  • Luka pada kulit yang memudahkan jalan masuknya bakteri.
  • Lingkungan tempat tinggal yang kotor dan kumuh.

Gejala impetigo

Impetigo terbagi menjadi 2 jenis. Masing-masing jenis impetigo juga mempunyai gejala yang bervariasi.

Gejala impetigo krustosa:

  • Munculnya pustula (gelembung pada kulit yang berisi cairan atau nanah) dan sangat mudah pecah disertai dengan ruam kemerahan. Impetigo jenis ini menyerang pada wajah terutama hidung dan mulut.
  • Cairan pada pustula berwarna kuning seperti madu dan mudah menyebar.
  • Munculnya rasa gatal di sekitar ruam.
  • Ketika pustula ini pecah akan menjadi kering dan keropeng berwarna kecoklatan.
  • Ketika keropeng ini dikelupas akan menyebabkan luka lecet..
  • Pembengkakan kelenjar getah bening tanpa disertai demam.

Gejala impetigo bulosa:

  • Muncul pustula kecil yang dapat membesar pada lipatan-lipatan kulit seperti pada leher, ketiak, dan lipatan paha.
  • Cairan dalam pustula pada awalnya berwarna bening, yang lama kelamaan akan berubah menjadi kuning gelap.
  • Pustula yang besar sangat rentan untuk pecah dan mengeluarkan nanah.
  • Luka yang ditinggalkan umumnya dangkal dengan tepian yang bersisik.
  • Terasa nyeri.

Gejala impetigo tidak muncul begitu saja ketika terjadi invasi dari bakteri, akan tetapi gejalanya akan muncul setelah 4–10 hari.

Diagnosa impetigo

Meskipun bukan penyakit yang berbahaya, akan tetapi impetigo perlu penanganan khusus dari dokter. Dokter tidak perlu melakukan pemeriksaan laboratorium, karena impetigo dapat didiagnosis dengan melihat dan mengamati bentuk lepuhan dan ruam kemerahan pada kulit.

Tes laboratorium hanya akan dilakukan dokter ketika setelah melakukan pengobatan tidak kunjung sembuh. Tes ini memiliki tujuan apakah bakteri telah menjadi kebal terhadap jenis antibiotik tertentu, dan juga untuk menentukan jenis antibiotik yang cocok.

Pengobatan impetigo

Impetigo termasuk jenis penyakit kulit yang tergolong ringan, sehingga pengobatannya pun cenderung mudah dilakukan. Pengobatan impetigo dengan obat-obatan bertujuan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada penderita dan mencegah agar bakteri tidak menyebar luas.

Antibiotik adalah pengobatan utama untuk mengatasi impetigo, walau biasanya impetigo dapat sembuh dengan impetigosendirinya. Antibiotika diberikan melalui dua cara yaitu dengan antibiotik oral dan antibiotik yang dioleskan pada kulit. Antibiotik yang diberikan dengan obat oles dilakukan pada kondisi impetigo yang masih tergolong ringan, dan belum terjadi penyebaran yang luas. Sedangkan pada impetigo yang parah dan tidak dapat disembuhkan dengan penggunaan antibiotik oles, maka antibiotik oral akan diberikan sesuai dengan anjuran dokter.

Dalam penggunaan obat antibiotik harus selalu dibawah pengawasan pihak medis dan harus sesuai dengan petunjuk dari dokter, mencakup tata cara penggunaan, dosis, serta jangka waktu penggunaannya, mengingat efek samping yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan antibiotik. Jika setelah semua pengobatan dilakukan tetapi tidak kunjung sembuh juga, maka dokter akan melakukan tes yang lebih akurat.

Komplikasi impetigo

Meskipun impetigo dapat sembuh dengan sendirinya, akan tetapi jika dibiarkan tanpa penanganan yang benar maka impetigo dapat menjadi penyebab munculnya penyakit lain yang lebih serius. Komplikasi pada impetigo dapat menyebabkan:

  • Glomerulonefritis adalah kondisi ketika bakteri menginfeksi pada sistem limpa dan aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan fungsi organ ginjal menjadi terganggu. Penyakit ini ditandai dengan sakit kepala, mual, perubahan warna urin, dan pembengkakan yang terjadi pada tubuh.
  • Selulitis adalah kondisi ketika bakteri penyebab impetigo ini menginfeksi lapisan kulit bagian dalam, sehingga dapat merusak jaringan kulit dan menyebabkan munculnya selulitis. Bakteri ini jika dibiarkan akan dapat menyebar hingga ke dalam tubuh melalui aliran darah.
  • Ecthyma adalah infeksi dari perkembangan gejala impetigo berupa kulit yang penuh dengan bisul bernanah dan terasa sangat gatal serta berkerak dengan warna coklat yang gelap. Infeksi ini terjadi ketika infeksi impetigo telah menyebar luas hingga ke dalam lapisan kulit, sehingga bisa meninggalkan bekas permanen pada kulit.

Tips mencegah impetigo

Resiko penyebaran dapat dicegah dengan menghindari yang menjadi pemicu impetigo. Langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah impetigo:

  • Biasakan mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan membilas sampai bersih, terutama ketika selesai berinteraksi dengan penderita maupun setelah selesai mengobati impetigo.
  • Jaga kebersihan pada kuku dengan rajin memotong kuku.
  • Hindari pemakaian barang secara bergantian dengan penderita impetigo.
  • Pisahkan barang-barang atau benda yang telah dipakai oleh penderita.

Penularan impetigo dapat dihindari dengan menjaga kebersihan tubuh dan kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal. Ketika tubuh mengalami luka, segeralah cuci dengan air mengalir pada daerah yang terluka, kemudian obati dengan menggunakanan obat anti bakteri seperti betadine. Yang terakhir dan terpenting adalah dengan menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap kuat, sehingga mampu melawan serangan bakteri penyebab penyakit impetigo yang menginvasi tubuh.

Bagikan
Advertisement