Home » Darah

Polisitemia Vera Penyebab Gejala Pengobatan

  • Roswati Roswati

Polisitemia Vera Penyebab Gejala Pengobatan

Polisitemia vera adalah kondisi dimana sumsum tulang mengalami gangguan atau kelainan, yang berakibat pada meningkatnya jumlah sel darah merah, sehingga produksinya menjadi berlebihan. Polisitemia vera merupakan keadaan yang jarang sekali terjadi. Kebanyakan polisitemia vera menyerang pria dibanding wanita, dan biasanya terdeteksi pada penderita diatas usia 60 tahun. Meskipun begitu pada usia yang lebih muda dapat beresiko terkena polisitemia vera.

Penyebab polisitemia vera

Dalam keadaan yang normal, tubuh akan mengatur dan menentukan berapa jumlah sel darah merah yang akan dibutuhkan oleh tubuh, sehingga pada saat memproduksi akan sesuai dengan kebutuhan. Penyebab polisitemia vera adalah ketika sumsum tulang mengalami kelainan. Kelainan yang terjadi pada sumsum tulang ini disebabkan oleh adanya mutasi gen, sehingga sumsum tulang memproduksi jumlah sel darah merah secara berlebihan. Penyebab terjadinya mutasi gen ini belum diketahui secara pasti.

Ketika sel-sel darah merah ini diproduksi dalam jumlah yang berlebihan, maka dapat meningkatkan volume atau jumlah darah, sehingga dapat menyebabkan darah menjadi lebih kental. Mengentalnya darah ini dapat berdampak darah mengalir tidak lancar ke pembuluh-pembuluh darah yang lebih kecil.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi polisitemia vera berdasarkan usia, yaitu:

  1. Seseorang yang berusia kurang dari 60 tahun dengan tidak disertai riwayat trombosis, dimana polisitemia verajumlah trombosisnya kurang dari 150.
  2. Seseorang berusia kurang dari 60 tahun tidak disertai dengan riwayat trombosis tetapi memiliki resiko terhadap kardiovaskular.
  3. Seseorang yang berusia diatas 60 tahun dan memiliki riwayat trombosis dan resiko kardiovaskular.

Gejala polisitemia vera

Meskipun secara signifikan gejala polisitemia jarang dialami, akan tetapi gejala yang muncul akan berkembang. Gejala polisitemia vera pada umunya adalah:

  • Mengalami kelelahan dan tubuh terasa lemas.
  • Sakit kepala atau pusing.
  • Mengaburnya pandangan mata.
  • Mengalami mimisan dan sering lebam pada kulit.
  • Berkeringat secara berlebihan.
  • Pembengkakan yang terjadi pada persendian dan terasa sakit karena penyakit asam urat atau penyakit gout yaitu sejenis penyakit pada sendi, dimana sendi mengalami peradangan, terutama terjadi di bagian ibu jari kaki.
  • Pada saat berbaring mengalami kesulitan bernafas.
  • Terjadi ruam pada kulit, terutama pada bagian wajah.
  • Merasa geli, lemas, dan perih yang terjadi pada bagian kaki dan tangan.
  • Gatal-gatal yang muncul ketika selesai mandi menggunakan air hangat.
  • Perut kembung pada sebelah kiri karena terjadi pembesaran limpa.

Diagnosa polisitemia vera

Perkembangan polisitemia vera pada umumnya terjadi secara bertahap dan perlahan, sehingga polisitemia vera yang terdeteksi justru pada saat pasien sedang menjalani pemeriksaan untuk kasus penyakit yang lainnya.

Tes yang dapat dilakukan antara lain:

  • Pengukuran kadar hemoglobin yang membawa oksigen ke dalam darah.
  • Pengukuran hematokrit yaitu presentasi sel darah merah secara keseluruhan pada darah. Jika memiliki nilai yang relatif tinggi, maka menunjukkan indikasi adanya polisitemia relatif, dimana jumlah sel darah merah normal akan tetapi jumlah cairan pada darah sedikit.
  • Mengukur kadar eritropoietin yaitu hormon yang dapat merangsang pada proses pembentukan sel darah merah pada sumsum tulang.
  • Melakukan biopsi sumsum tulang.

Pengobatan polisitemia vera

Polisitemia vera menjadi salah satu jenis penyakit yang tidak dapat disembuhkan, sehingga pengobatan yang dilakukan hanya untuk menekan produksi sel darah merah yang terjadi secara berlebihan. Selain itu pengobatan juga bertujuan untuk mengurangi gejala polisitemia vera dan resiko komplikasi yang lebih serius.

Beberapa langkah dalam penanganan terhadap polisitemia vera adalah:

  • Melakukan flebotomi; yaitu pengambilan darah seperti ketika sedang donor darah, dengan tujuan pengambilan darah sedikit demi sedikit setiap harinya untuk menormalkan kadar nilai hematokrit. Jika hematokrit sudah mulai normal, maka pengambilan darah ini dapat dilakukan setiap beberapa bulan sekali atau disesuaikan dengan kebutuhan.
  • Melakukan kemoterapi dengan tujuan untuk menekan produksi sel darah merah agar tidak berlebihan. Obat yang biasanya digunakan adalah antikanker hidroksiurea.
  • Pemberian antihistamin untuk mengurangi rasa gatal.
  • Pemberian obat hydroxycarbamide dan interferon, yang berfungsi untuk mengurangi dan menurunkan produksi sel darah merah.

Betapa pentingnya melakukan perubahan sederhana terhadap pola hidup menjadi lebih baik. Konsumsi makanan yang bergizi seimbang, berolah raga secara rutin dan teratur, serta senantiasa menghindari segala sesuatu hal yang dapat menjadi pemicu timbulnya penyakit akan membuat kesehatan lebih terjaga.

Bagikan
Advertisement