Home » Kanker

Kanker Ovarium Penyebab Gejala Pengobatan

  • Roswati Roswati

kanker ovarium

Kanker ovarium terjadi ketika sel ovarium mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara tidak terkendali pada ovarium yang menyerang pada sistem reproduksi wanita. Ovarium atau biasa disebut dengan indung telur pada wanita terdapat sepasang, kanan dan kiri. Selain memiliki fungsi sebagai penghasil sel telur, ovarium juga memproduksi hormon progesteron dan esterogen.

Kanker ovarium biasanya lebih sering dijumpai pada wanita dengan usia 50 tahun keatas atau wanita yang sudah menopause, meski tidak jarang pada usia wanita muda dapat beresiko terkena kanker ovarium.

Jenis kanker ovarium

  1. Tumor epitel
    Sel kanker pada permukaan jaringan yang melapisi ovarium. Ini adalah jenis yang paling umum dijumpai.
  2. Tumor sel germinal
    Sel kanker yang tumbuh pada sel-sel penghasil telur. Jenis kanker ini lebih banyak menyerang wanita dewasa muda dan remaja.
  3. Tumor stroma
    Sel kanker yang menyerang lapisan pendukung pada ovarium, dimana hormon estrogen dan progesteron diproduksi.

Penyebab kanker ovarium

Seperti pada kasus kanker-kanker jenis lain, penyebab kanker ovarium adalah ketika sel ovarium mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara tidak normal, sehingga sel-sel tersebut terus menerus tumbuh dan mengakibatkan penumpukan, hingga terbentuklah jaringan yang dinamakan dengan tumor. Namun, ada hal lain yang dapat menjadi penyebab kanker ovarium.

  • Riwayat dalam keluarga.
  • Wanita dengan usia diatas 50 tahun keatas.
  • Memiliki penyakit endometriosis.
  • Belum pernah mengalami kehamilan.
  • Menstruasi dini sebelum usia 12 tahun dan menopause pada usia 50 an.
  • Tidak pernah menyusui.
  • Terapi penggunaan hormon untuk menggantikan hormon estrogen pada wanita yang telah menopause, dalam jangka waktu lebih dari 5 tahun.
  • Mengkonsumsi obat untuk kesuburan.
  • Obesitas atau kelebihan berat badan.
  • Pemakaian alat kontrasepsi IUD.
  • Kebiasan buruk merokok dan minum-minuman beralkohol.

Gejala kanker ovarium

Silent killer adalah julukan pada kanker ovarium, karena  gejala kanker ovarium pada stadium awal tidak menunjukkan adanya gejala yang signifikan. Munculnya gejala kaker ovarium pada stadium awal sering diabaikan, karena kemiripan gejala kanker yang hampir sama pada jenis penyakit lainnya seperti sembelit, diare, atau jenis penyakit perut pada umumnya. Pada umumnya saat penderita menemui dokter, kanker ovarium yang diderita telah memasuki stadium lanjut dan tidak dapat disembuhkan. Tanda-tanda kanker ovarium antara lain:

  • Pembengkakan pada bagian perut, seperti orang hamil.
  • Perut selalu kembung.
  • Sering mengalami sakit perut.
  • Menstruasi tidak teratur.
  • Mengalami penurunan berat badan.
  • Menurunnya nafsu makan.
  • Sembelit.
  • Sering buang air kecil.
  • Nyeri ketika berhungan badan.

Segera kunjungi dokter begitu muncul tanda kanker ovarium yang dirasakan. Penyakit kanker ovarium yang terdeteksi pada stadium dini, dapat dilakukan pengobatan dan penyembuhan. Jangan pernah menganggap remeh setiap gejala yang muncul meskipun terlihat ringan.

Diagnosa kanker ovarium

Dokter akan melihat kondisi medis pasien dan riwayat keluarga terkait dengan keluhan dan gejala kanker yang muncul. Kemudian dokter akan melakukan beberapa prosedur pemeriksaan, guna memperkuat hasil diagnosa. Langkah pemeriksaan yang dilakukan dokter, meliputi:

  1. Pemeriksaan pelvis
    Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui bentuk, ukuran, dan struktur organ reproduksi pasien sehingga dapat membantu menemukan pemasalahan terhadap ginekologi.
  2. CT Scan
    Dengan bantuan sinar x dapat melihat gambar organ reproduksi lebih jelas, sehingga tumor dengan ukuran besar dapat terdeteksi apakah sudah terjadi penyebaran pada organ yang lainnya.
  3. USG
    Tujuan dilakukan USG adalah untuk mengetahui keberadaan tumor di dalam ovarium. USG transvaginal dapat dilakukan dengan memasukkan alat ultrasonografi  untuk melihat struktur uterus, tuba falopi, dan ovarium agar lebih jelas.
  4. Tes darah
    Tes darah yang dilakukan adalah CA-125, dengan tujuan untuk melihat apakah ditemukan protein pada permukaan sel kanker ovarium dan beberapa jaringan sehat lainnya ataukah tidak.
  5. MRI scan
    Ini digunakan untuk melihat struktur pada organ reproduksi dengan gambar yang lebih jelas, melalui gelombang radio dan magnet

Stadium kanker ovarium

  • Stadium 1
    Sel kanker yang muncul masih berada dalam salah satu atau kedua indung telur.kanker ovarium
  • Stadium 2
    Sel kanker sudah mulai menyebar hingga ke dalam jaringan disekitar panggul.
  • Stadium 3
    Sel kanker yang menyebar sudah sampai pada selaput perut, permukaan usus, dan kelenjar getah bening yang terdapat di panggul.
  • Stadium 4
    Stadium akhir dari perkembangan sel kanker, dimana sel kanker ini sudah menyebar hingga ke bagian organ tubuh lainnya, seperti ginjal, hati, dan paru-paru.

Pengobatan kanker ovarium

Kanker ovarium dalam penanganannya berbeda-beda pada setiap penderita, tergantung stadium kanker dan kondisi medis pasien. Tujuan dari semua pengobatan yang dilakukan oleh dokter adalah sama yaitu untuk membunuh dan mencegah sel kanker agar tidak dapat berkembang biak lagi. Pengobatan kanker ovarium meliputi:

Operasi atau pembedahan

Tujuan melakukan operasi atau pembedahan adalah untuk mengangkat sel kanker sebanyak-banyaknya. Pada stadium awal, operasi dapat dilakukan dengan mengangkat salah satu ovarium dan tuba falopi. Jika kanker telah menyerang ke dalam jaringan yang lain, maka pengangkatan dapat meliputi kedua ovarium tuba falopi, rahim, dan omentum atau jaringan lemak yang berada di dalam perut. Operasi juga dapat berkembang dengan mengangkat kelenjar getah bening pada panggul, dengan tujuan untuk mengetahui apakah sel kanker telah menyebar ke dalamnya.

Kemoterapi

Kemoterapi akan diberikan setelah menjalani operasi guna membunuh sel kanker yang kemungkinan masih tersisa atau tertinggal. Pemberian obat carboplatin yang dikombinasikan dengan paclitaxel adalah obat-obatan yang paling umum digunakan. Dokter tetap akan memantau perkembangan kondisi pasien dan efektivitas obat terhadap respon tubuh.

Radiasi

Berdasarkan pada tipe dan stadium kanker, radiasi dilakukan dengan sinar yang berenergi tinggi. Hal ini bertujuan untuk dapat membantu mengobati kanker ovarium, melalui radiasi yang dipancarkan secara langsung pada daerah yang terkena kanker.

Terapi target

Dengan penggunaan obat-obatan untuk menyerang sel-sel kanker secara langsung.

Pencegahan kanker ovarium

Dengan menjalani gaya hidup yang lebih sehat, menjaga agar berat badan tetap ideal, serta menjaga keseimbangan pola makan yang bergizi dapat membantu terhindar dari resiko terserang penyakit kanker ovarium. Menghindari segala hal yang menjadi penyebab kanker ovarium merupakan langkah yang tepat untuk dilakukan. Rajinlah melakukan tes kesehatan dengan mengunjungi dokter, mengingat kanker ovarium pada awal perkembangannya tidak terdeteksi.

Bagikan
Advertisement