Home » Tiroid

Hipoparatiroidisme Penyebab Gejala Pengobatan

  • Roswati Roswati

Hipoparatiroidisme Penyebab Gejala Pengobatan

Hipoparatiroidisme adalah suatu bentuk gangguan pada kelenjar paratiroid karena terlalu sedikit memproduksi hormon paratiroid (PTH) dan menyebabkan tubuh kekurangan hormon paratiroid (PTH) tersebut. Hormon paratiroid berfungsi untuk mengontrol dan menjaga keseimbangan kalsium dan fosfor di dalam tubuh. Hal ini dapat membuat jumlah fosfor menjadi meningkat (hiperfosfatemia) dan menurunkan jumlah kalsium (hipokalsemia) yang terdapat dalam tulang dan darah.

Kelenjar paratiroid terbagi menjadi 4 yang terletak pada kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid, sementara kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroid (PTH). Meski berdekatan, kedua hormon tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Hormon paratiroid (PTH) selain mengatur dan menjaga keseimbangan antara kalsium dan fosfor, juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan kadar vitamin D.

Penyebab hipoparatiroidisme

Penyebab hipoparatiroidisme berdasarkan jenisnya:

  • Hipoparatiroidisme sentral; suatu bentuk gangguan pada kelenjar paratiroid yang disebabkan karena kerusakan pada hipotalamus atau hipofisis.
  • Hipoparatiroidisme primer; gangguan pada kelenjar paratiroid disebabkan karena kerusakan pada kelenjar.
  • Hipoparatiroidisme tersier; gangguan pada kelenjar paratiroid yang disebabkan karena penyebab lain, seperti pengaruh dari obat-obatan, kekurangan maupun kelebihan kadar yodium.

Hipoparatiroidisme terjadi ketika kelenjar paratiroid terlalu sedikit memproduksi hormon paratiroid (PTH). Kondisi ini dapat menyebabkan hiperfosfatemia dan hipokalsemia.

Faktor yang dapat mempengaruhi seseorang beresiko terhadap hipoparatiroidisme, yaitu:

  • Pernah menjalani operasi di leher depan, seperti operasi pengangkatan kanker pada kelenjar paratiroid dan terapi radiasi pada leher.
  • Faktor genetik.
  • Gangguan pada sistem imun.
  • Terapi yodium radioaktif.
  • Kekurangan jumlah yodium.
  • Kadar magnesium di dalam darah terlalu rendah.
  • Seorang ibu hamil yang menderita diabetes dapat membuat bayi cacat lahir.

Gejala hipoparatiroidisme

Gejala yang dirasakan pada hipoparatiroidisme umumnya muncul karena meningkatnya kadar fosfat dan menurunnya kadar kalsium. Kondisi yang paling dirasakan adalah gangguan pada neuromuskular, termasuk  mempengaruhi pada leher, gigi, dan berpengaruh pada hampir seluruh jaringan tubuh. Gejala hipoparatiroidisme diantaranya:

  • Pada bibir, ujung jari tangan, dan ujung jari kaki mengalami kesemutan.
  • Mengalami kejang otot pada mulut, tangan lengan, bahkan hingga ke tenggorokan disertai dengan rasa nyeri.
  • Kerontokan rambut dan kuku menjadi lebih mudah rapuh.
  • Kulit akan menjadi lebih kasar dan lebih kering.
  • Gangguan penglihatan bahkan katarak.
  • Lebih mudah mengalami kelelahan dan pusing.
  • Perubahan suasana hati.
  • Gangguan memori.
  • Nyeri yang tajam ketika menstruasi.
  • Pertumbuhan gigi melambat dengan susunan yang tidak teratur.

Diagnosa

Dokter akan menanyakan pada pasien, gejala dan keluhan yang dirasakan, termasuk bertanya tentang riwayat kesehatan pasien dan riwayat kesehatan keluarga. Data dan informasi dari pasien dapat dikumpulkan dan dianalisa untuk menentukan diagnosis. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk membantu memastikan diagnosa. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan oleh dokter, diantaranya:

  • Tes darah untuk mengukur kadar kalsium, fosfat, dan magnesium.
  • Tes urin untuk mengetahui kalsium dalam urin.
  • Pada anak-anak, biasanya dokter akan memeriksa pertumbuhan dan perkembangan gigi.

Pengobatan hipoparatiroidisme

Tujuan dari pengobatan hipoparatiroidisme adalah untuk menyeimbangkan dan menstabilkan kembali antara kadar kalsium dan fosfat. Selain itu pengobatan juga bertujuan untuk meringankan gejala-gejala yang muncul. Pengobatan hipoparatiroidisme, antara lain:

  • Memberikan suplemen makanan tambahan, seperti suplemen kalsium dan suplemen vitamin D, yang digunakan untuk meningkatkan kadar kalsium dalam darah.
  • Memberikan vitamin D dalam dosis yang tinggi, tujuannya adalah untuk membantu tubuh agar dapat menyerap kalsium dan menghilangkan fosfor.
  • Pemberian tablet kalsium karbonat agar level kalsium dalam darah mengalami peningkatan. Obat ini memiliki efek samping menyebabkan gangguan pencernaan atau sembelit.
  • Pemberian kalsium melalui intravena untuk mengatasi kejang otot karena kekurangan kalsium.

Pengobatan yang dilakukan akan berlangsung hingga berbulan-bulan bahkan sampai tahunan. Pengobatan akan diikuti dengan selalu rutin melakukan tes darah untuk melakukan pemantauan terhadap level kalsium dan fosfor. Dengan rutin menjalani semua prosedur pengobatan, maka gejala yang dirasakan secara berangsur akan berkurang hingga kadar kalsium dan fosfor menjadi normal kembali.

Perbanyaklah mengkonsumsi makanan yang tinggi akan kalsium tetapi dengan fosfor yang rendah, seperti sarden, sereal, jus jeruk, kacang kedelai, dan sayuran yang berwarna hijau kecuali bayam. Hindari makan telur dan daging merah karena kedua makanan tersebut memiliki fosfor tinggi. Hindari juga minuman beralkohol dan bersoda. Dengan menjaga pola makan yang benar dan seimbang, maka resiko yang lebih berbahaya terhadap hipoparatiroidisme dapat dihindari.

Bagikan
Advertisement