Home » Saraf

Penyakit Multiple Sclerosis Penyebab Gejala Pengobatan

  • Roswati Roswati

Penyakit Multiple Sclerosis Penyebab Gejala Pengobatan

Multiple sclerosis (MS) adalah jenis penyakit kronis auto imun yang menyerang sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang), sehingga pada saraf otak dan saraf sumsum tulang belakang mengalami masalah. Hal ini diakibatkan karena lapisan pelindung yang melindungi serabut saraf pada sistem saraf pusat atau myelin mengalami kerusakan.

Myelin adalah zat lemak yang berwarna putih yang membungkus dan melindungi serabut saraf, yang berfungsi untuk mengalirkan impuls listrik ke bagian-bagian tubuh lainnya dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Penyakit MS banyak menyerang pada orang muda dewasa dengan rentang usia antara 20 hingga 40 tahun. Kebanyakan menyerang wanita daripada pria. Penyakit ini juga bisa dikarenakan faktor keturunan atau genetik.

Penyebab multiple sclerosis

Sampai sejauh ini penyebab pasti MS belum diketahui secara pasti. Akan tetapi jika myelin ini mengalami kerusakan maka dapat menyebabkan hilangnya komunikasi antara sistem saraf pusat dengan anggota bagian tubuh. Dalam keadaan normal sistem imunitas ini menyerang dan menghancurkan benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Akan tetapi pada jenis penyakit auto imun MS, justru sistem imunitas inilah yang menyerang pada sel-sel tubuh yang normal karena kesalahan mengenali sel-sel yang normal sebagai benda asing.

Faktor pemicu terjadinya serangan balik oleh sistem imunitas ini disebabkan karena infeksi virus yangMultiple Sclerosis telah lama menetap dalam tubuh. Beberapa para ahli meneliti ada beberapa jenis virus yang dapat mempengaruhi sistem imunitas tubuh, dimana virus ini mengaktifkan produksi sel-sel darah putih dalam aliran darah yang menuju ke otak, yang kemudian sel-sel tersebut mengubah proses sistem imunitas dan menyerang sel-sel normal.

Semua gerakan dan aktifitas yang dilakukan oleh tubuh dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Kerusakan pada myelin dapat menyebabkan terjadinya penumpukkan jaringan parut pada otak maupun sumsum tulang belakang dan mengakibatkan impuls listrik yang ditransmisikan oleh sistem saraf pusat menjadi terganggu, sehingga otak tidak dapat lagi mengirimkan dan menerima pesan. Kondisi semacam ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada saraf sensorik dan saraf motorik.

Gejala multiple sclerosis

Penyakit MS memiliki gejala yang bervariasi tergantung pada saraf bagian mana yang terkena. Gejala yang timbul dan tenggelam dari waktu ke waktupun dapat berubah, dan tingkat seberapa parah gejala yang muncul juga bervariasi, sehingga pada beberapa penderita ada yang memiliki gejala yang sama dan ada pula yang berbeda. Beberapa gejala penyakit multiple sclerosis pada umumnya:

  1. Gangguan pada indera perasa dimana salah satu sisi tubuh mengalami rasa kebas atau lemas, perasaan geli yang dirasakan pada beberapa bagian tubuh, nyeri paada otot, tubuh seperti ditusuk-tusuk jarum.
  2. Gangguan pada pengelihatan seperti pandangan kabur, pengelihatan ganda atau berbayang, gerakan pada mata menjadi tidak terkontrol, neuritis optikal, pada beberapa kasus dapat menyebabkan kebutaan walaupun jarang terjadi.
  3. Gangguan pada sistem keseimbangan dan koordinasi meliputi gemetar, hilangnya keseimbangan ketika berjalan, pusing, kaku pada anggota tubuh.
  4. Gangguan pada linguistik seperti lambat dalam berbicara, bicara seperti menggumam, ritme bicara berubah, kesulitan menelan.
  5. Gangguan pada kandung kemih dan usus antara lain sering buang air kecil dan terkadang sulit untuk buang air, terkadang terjadi diare.
  6. Gangguan kognitif dan emosi meliputi hilangnya memori jangka pendek dan kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi, menilai sesuatu, dan penalaran.
  7. Letih yang berlebihan, perasaan letih yang tidak sebanding dengan aktifitas yang dilakukan.

Diagnosa multiple sclerosis

Penyakit MS sering disebut dengan istilah penyakit seribu wajah, hal ini karena tidak terduganya gejala yang muncul pada penderita penyakit MS. Kondisi ini membuat ahli medis kesulitan dalam melakukan diagnosa terhadap penyakit ini. Ada beberapa langkah yang akan dilakukan oleh dokter terkait dengan diagnosa penyakit MS.

  1. Pemeriksaan riwayat medis
    Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien secara mendetail. Melalui rekam medis pasien dapat diketahui gejala yang pernah dialami pada masa lalunya sehingga dapat diketahui bagaimana pola gejalanya.
  2. Pemeriksaan neurologis
    Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa baiknya saraf pada pasien berfungsi, apakah masih normal atau tidak dengan memperhatikan perubahan yang terjadi pada mata, koordinasi antara keseimbangan tubuh.
  3. Pemeriksaan menggunakan alat visual
    Hal ini bertujuan untuk melihat secara langsung dan mengukur seberapa cepat pesan dari otak disampaikan ke saraf-saraf dalam anggota tubuh sehingga dapat diketahui berapa jumlah waktu yang dibutuhkan saraf untuk menyampaikan pesan. Pemeriksaan ini juga berfungsi untuk mengetahui apakah terjadi kerusakan pada myelin atau tidak.
  4. Pemeriksaan MRI
    Ini bertujuan untuk melihat secara langsung ke dalam bagian otak dan saraf tulang belakang sehingga didapatkan gambaran yang jelas terkait dengan lokasi plak atau luka yang terjadi.
  5. Tes pungsi lumbal
    Pengambilan sampel cairan pada sumsum tulang belakang dengan memasukkan jarum khusus yang sangat kecil melalui punggung bagian bawah, yang sebelumnya telah diberi anastesi agar tidak menimbulkan rasa sakit. Cara ini bertujuan untuk mengetahui apakah protein didalam sumsum tulang belakang memiliki pola-pola tertentu ketika dialiri oleh aliran listrik.

Pengobatan multiple sclerosis

Multiple sclerosis merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Akan tetapi pengobatan yang dilakukan memiliki tujuan untuk  mengurangi frekuensi gejala kambuhan dan meringankan gejalanya sehingga perkembangan penyakit ini dapat ditekan semaksimal mungkin. Pengobatan MS dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan dari fungsi pengobatannya:

  1. Mengurangi kambuhan
    Methylprednisolone adalah obat jenis steroid untuk mempercepat proses penyembuhan dengan menekan kinerja pada sistem imunitas sehingga tidak lagi menyerang myelin.
  2. Mengurangi gejala
    Dengan pemberian antikonvulsan, relaksan otot, antidepresan, amantadine, antikolinergik, melakukan fisioterapi dan terapi psikoligis.

Selain dengan melakukan pengobatan medis, akan lebih baik jika diikuti dengan pencegahan agar terhindar dari penyakit MS ini. Beberapa tips pencegahan yang bisa dilakukan:

  1. Meningkatkan asupan vitamin D
  2. Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak esensial, baik itu hewani maupun nabati.
  3. Kurangi asupan gula khususnya yang berjenis fruktosa.
  4. Kurangi mengkonsumsi susu hasil dari pasteurisasi.
  5. Menghindari aspartam dan minum-minuman kaleng yang berbahan pengawet.
  6. Mengontrol kadar zat besi dalam tubuh.

Penyakit MS memang bukan penyakit yang mematikan akan tetapi penyakit MS dapat menyebabkan menurunnya kualitas hidup seseorang sehingga berakibat pada terganggunya aktifitas sehari-hari. Selalu menjaga kesehatan tubuh adalah salah satu hal yang teramat penting.

Bagikan
Advertisement