Home » Tiroid

Tiroiditis Hashimoto Penyebab Gejala Pengobatan

  • Roswati Roswati

Tiroiditis Hashimoto Penyebab Gejala Pengobatan

Tiroiditis hashimoto adalah bentuk peradangan atau pembengkakan pada kelenjar tiroid yang dipengaruhi karena gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Ketika sistem imunitas menghasilkan antibodi, maka akan menyerang kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid memiliki peranan yang sangat penting bagi tubuh manusia, dimana kelenjar tiroid merupakan bagian dari sistem endokrin pada tubuh manusia. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang memiliki peranan sangat penting untuk membantu mengendalikan sistem metabolisme tubuh dan mempengaruhi pertumbuhan.

Peradangan yang terjadi pada tiroid hashimoto dapat menyebabkan hipotiroidisme. Kelenjar tiroid memproduksi hormon dalam jumlah yang terlalu sedikit, sehingga kebutuhan tubuh akan hormon tidak tercukupi.

Penyebab tiroiditis hashimoto

Sistem imunitas dalam kondisi yang normal akan menghasilkan antibodi untuk melindungi tubuh dari serangan tiroiditis hashimotomikroorganisme. Akan tetapi pada kondisi tiroiditis, antibodi yang dihasilkan justru menyerang kelenjar tiroid, sehingga menyebabkan peradangan yang berdampak pada kurang aktifnya kelenjar tiroid dengan memproduksi hormon yang terlalu sedikit.

Kelenjar tiroid yang kurang aktif dan memproduksi hormon terlalu sedikit akan memicu kelenjar pituitari memberikan perintah pada kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid dalam jumlah lebih banyak lagi. Hal ini dapat berakibat pembesaran kelenjar tiroid.

Penyebab secara spesifik antibodi bereaksi terhadap kelenjar tiroid belum diketahui secara pasti. Namun beberapa para ahli mengemukakan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang beresiko terserang tiroiditis hashimoto. Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang beresiko terhadap tiroiditis hashimoto, yaitu:

  • Tiroiditis kerap menyerang usia paruh baya antara 30-50 tahun dan wanita lebih beresiko.
  • Faktor keturunan.
  • Pengaruh dari penyakit autoimun.
  • Pengaruh dari hormonal.
  • Terinfeksi oleh bakteri atau virus.
  • Kelebihan kadar yodium.
  • Akibat terlalu sering terpapar oleh radiasi.

Gejala tiroiditis hashimoto

Tiroiditis hashimoto disebut juga dengan tiroiditis limfatik kronis, dimana perkembangan penyakit ini terjadi dengan sangat lambat, sehingga membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan bahkan bisa tahunan. Itulah mengapa terkadang seseorang tidak menyadari jika dirinya menderita penyakit ini. Tiroiditis hashimoto merupakan penyakit yang memiliki sifat progresif, kondisi pada tiroiditis hashimoto lambat laun dapat menghancurkan kelenjar tiroid. Penderita akan mengalami kekurangan hormon tiroid selamanya.

Gejala tiroiditis hashimoto tidak memiliki ciri khusus, karena perkembangan penyakit ini tergolong sangat lambat selama bertahun-tahun lamanya. Setelah terjadi kerusakan pada kelenjar tiroid, maka gejala yang muncul juga secara bertahap, yang diawali dengan menurunnya kadar hormon tiroid. Gejala tiroiditis hashimoto, diantaranya:

  • Pembesaran yang terjadi pada kelenjar tiroid.
  • Berat badan meningkat dengan drastis.
  • Pucat dan mengalami kelelahan.
  • Terasa nyeri pada persendian dan otot.
  • Rambut semakin menipis akibat kerontokan.
  • Detak jantung menjadi lebih lambat.
  • Hipersensitivitas terhadap suhu panas maupun dingin.
  • Pembengkakan pada bagian wajah.
  • Kulit menjadi lebih kering.
  • Mengalami depresi.
  • Sembelit.
  • Kadar kolesterol dalam darah mengalami peningkatan.

Diagnosa tiroiditis hashimoto

Dokter akan melakukan pemeriksaan pada pasien dengan menanyakan gejala dan keluhan yang dirasakan, termasuk bertanya tentang riwayat kesehatan pasien dan keluarganya. Untuk lebih memastikan diagnosa, dokter akan melakukan pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah yang dilakukan dokter memiliki tujuan untuk mengetahui konsentrasi perangsang hormon tiroid dan keberadaan antibodi yang menyerang kelenjar tiroid.

Pengobatan tiroiditis hashimoto

Kondisi pada tiroiditis hashimoto tidak memiliki pengobatan secara khusus. Langkah dalam pengobatannya hanya berupa terapi hormon untuk menggantikan kekurangan hormon tiroid. Bahkan pada sebagian besar penderitanya harus seumur hidup menjalani terapi sulih hormon, untuk mengatasi kekurangan hormon.

Hormone tiroid sintesis levothyroxine sebagai hormone pengganti kemungkinan akan disarankan oleh dokter untuk membantu mengatasi kekurangan hormon agar kembali mengalami peningkatan. Hormon tiroid sintetis juga dapat membantu mengurangi gejala tiroiditis hashimoto. Pengobatan tiroiditis hashimoto akan berdasarkan pada tingkat TSH, dengan pemberian dosis yang bervariasi setiap 6-12 bulan dan dilakukan seumur hidup.

Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penderita tiroiditis hashimoto:

  • Mengurangi makanan yang banyak mengandung zat pengawet.
  • Mengurangi konsumsi minuman yang mengandung kafein dan terlalu banyak gula.
  • Perbanyak makanan yang berserat tinggi seperti brokoli, apel, kedelai, dan kembang kol.
  • Menghindari makanan yang tinggi akan kadar yodium seperti rumput laut.
  • Perbanyak mengkonsumsi makanan tinggi protein seperti ikan, ayam, kacang-kacangan, daging, dan putih telur.

Selain hal tersebut, penderita tiroiditis hashimoto juga perlu mengkonsumsi suplemen makanan yang mengandung seng. Ini dapat membantu mengurangi gejala-gejala penyakit tiroiditis hashimoto. Kondisi tiroiditis hashimoto tidak dapat diabaikan begitu saja tanpa adanya penanganan. Jika tidak mendapatkan pengobatan, maka penyakit tiroiditis hashimoto dapat menyebabkan kegagalan otot hingga gagal jantung.

Bagikan
Advertisement