Home » THT

Rhinitis Penyebab Gejala Pengobatan

  • Roswati Roswati

Rhinitis Penyebab Gejala Pengobatan

Rhinitis adalah inflamasi atau peradangan yang terjadi di dalam lapisan rongga hidung yang disebabkan karena terinfeksi oleh bakteri maupun karena alergi. Bersin-bersin yang dialami terutama pada pagi hari, atau ketika terjadi perubahan suhu maupun sehabis mandi, akan mungkin dirasakan oleh beberapa orang. Kondisi semacam ini dapat dimungkinkan karena adanya rhinitis.

Jenis macam

  • Rhinitis yang disebabkan karena alergi atau rhinitis alergi.
  • Rhinitis yang disebabkan bukan karena alergi atau rhinitis non alergi atau rhinitis vasomotorik.

Rhinitis alergi

Rhinitis alergi adalah yang paling banyak dijumpai didalam masyarakat pada umumnya, dimana rhinitis alergi ini terjadi karena adanya sumber allergen seperti debu, jamur, makanan, serbuk sari, bulu binatang, dan spora yang terhirup dan masuk melalui lubang hidung sehingga menyebabkan bersin-bersin.

Ketika allergen atau benda asing ini masuk ke dalam tubuh, maka secara otomatis sistem kekebalan pada tubuh memberikan reaksi dan respon yang berlebihan terhadap allergen dan benda asing tersebut, sehingga sistem kekebalan pada tubuh memproduksi zat yang bernama histamin dan berusaha untuk menghilangkan allergen tersebut.

Histamin inilah yang menjadi penyebab munculnya gejala rhinitis, seperti bersin-bersin. Meski allergen penyebab rhinitis ini adalah bukan pemicu alergi yang membahayakan, akan tetapi pada penderita rhinitis alergi, allergen ini dianggap sangat berbahaya sehingga reaksi dan respon yang diterima berbeda.

Orang-orang yang beresiko terhadap rhinitis alergi ini adalah:

  • Orang yang mempunyai riwayat alergi seperti asma atau alergi terhadap kulit.
  • Orang yang mempunyai riwayat genetik dengan penyakit rhinitis alergi.
  • Orang yang bertempat tinggal di daerah yang sering terkena allergen seperti debu.

Ada dua jenis rhinitis alergi berdasarkan pada penyebabnya, yaitu:

SAR atau Seasonal Allergic Rhinitis
Ini adalah rhinitis yang terjadi di waktu yang sama dalam setiap tahunnya. Misalkan pada saat terjadi rhinitis penyebab gejalaperubahan musim gugur ke musim semi atau sebaliknya. Pada musim semi ini ditemukan banyak sekali serbuk sari dari bunga yang berterbangan di udara dan tanpa sengaja terhirup sehingga menyebabkan terjadinya alergi.

PAR atau Perrenial Allergic Rhinitis
Ini adalah rhinitis yang dialami sepanjang tahun, dimana keadaan ini terjadi ketika allergen seperti debu, atau bulu binatang yang berterbangan di udara menjadi pemicu utamanya.

Rhinitis non alergi

Rhinitis non alergi atau disebut dengan rhinitis vasomotor adalah jenis rhinitis yang disebabkan karena adanya kelainan sruktural didalam rongga hidung dimana pembuluh-pembuluh darah yang ada di dalam rongga hidung ini mengalami gangguan, sehingga menyebabkan pembuluh darah tersebut mengalami tingkat sensitifitas yang tinggi dan mengakibatkan  kontrol saraf-saraf atau neuron yang terdapat di dalam rongga hidung menjadi tidak normal.

Jika hal ini  terjadi maka akan dapat mengakibatkan peradangan. Rhinitis non alergi ini terjadi bisa dalam jangka waktu yang pendek atau singkat dan bisa juga dalam jangka waktu yang panjang.

Rhinitis non-alergi dapat terjadi karena disebabkan oleh beberapa hal seperti:

  • Akibat adanya perubahan cuaca.
  • Terjadi penurunan suhu udara di sekitar lingkungan menjadi lebih dingin.
  • Perubahan kelembaban udara.
  • Adanya perubahan hormon di dalam tubuh.
  • Tingkat stress yang tinggi.
  • Jenis makanan dan minuman tertentu.
  • Terhirupnya aroma atau bau-bauan tertentu seperti asap rokok, bau cat, parfum dll.
  • Tingkat polusi udara yang tinggi.
  • Akibat dari efek samping obat-obatan tertentu.
  • Faktor tekanan darah.

Gejala rhinitis

Pada rhinitis alergi maupun rhinitis non alergi memiliki gejala yang hampir sama pada keduanya, seperti halnya dengan gejala yang dialami ketika pilek dan flu. Dimana gejala rhinitis tersebut akan timbul setelah adanya alergen yang terhirup dan masuk ke dalam tubuh melalui rongga hidung.

Gejala-gejala rhinitis pada umumnya meliputi:

  • Bersin-bersin yang berulang terutama pada pagi hari, sewaktu cuaca dingin, dan sehabis mandi.
  • Hidung berair dan tersumbat.
  • Menurunnya sensitiftas indera penciuman.
  • Rasa tidak nyaman disekitar hidung seperti gatal didalam rongga hidung.
  • Gatal pada mata dan berair.
  • Batuk
  • Sakit kepala

Pada rhinitis non alergi gejala menjadi lebih parah dengan:

  • Nyeri dan sakit pada otot-otot.
  • Tumbuh kerak di dalam rongga hidung dan berbau busuk.

Diagnosa rhinitis

Pada rhinitis non alergi tidak mudah untuk melakukan pendiagnosaan, dikarenakan rhinitis non alergi ini penyebabnya tidak berkaitan dengan sistem imunitas tubuh. Akan tetapi rhinitis dapat didiagnosis dengan menanyakan riwayat kesehatan dan riwayat keluarga pasien juga  keluhan yang dialami, kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melakukan tes alergi.

Ada dua macam tes alergi yang bisa dilakukan, yaitu:

  • Mengambil sampel darah yang selanjutnya akan diteliti di laboratorium yang bertujuan untuk mengetahui banyaknya produksi antibody IgE atau Immunoglobulin E yang terdapat di dalam tubuh.
  • Skin prick test yaitu semacam tes pada kulit dengan memberikan alergen tertentu yang dimasukkan ke dalam kulit sehingga kulit akan memunculkan reaksi terhadap allergen tersebut seperti kulit terasa gatal, merah, dan agak membengkak. Tujuan tes kulit ini untuk mengetahui apakah terdapat kemungkinan penyebab rhinitis ini adalah karena alergi.

Rhinitis bukanlah jenis penyakit yang membahayakan apalagi sampai mengancam kematian, kendati demikian penyakit rhinitis ini jika tidak mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat akan menimbulkan beberapa komplikasi. Meskipun jarang kejadian terjadi komplikasi.

Komplikasi yang bisa terjadi

  • Sinusitis; keadaan dimana didalam rongga sinus mengalami pembengkakan karena lendir atau mukus yang tidak dapat mengalir keluar.
  • Infeksi pada telinga bagian bawah; ini terletak pada gendang telinga di bagian belakang.
  • Polip hidung; jaringan yang tumbuh di dalam rongga hidung akibat dari peradangan yang terjadi di mukosa hidung.

Pengobatan rhinitis

Pengobatan rhinitis bisa dilakukan sendiri jika gejala yang dialami tidaklah terlalu berat atau ringan dengan cara membeli obat-obatan umum di apotik tanpa memakai resep dari dokter.

Obat yang bisa dibeli adalah jenis obat yang mengandung:

  • Anthihistamin yang berfungsi untuk meredakan gejala alergi dengan menekan produksi histamin yang berlebihan, sehingga dapat mengurangi bersin-bersin dan hidung meler.
  • Dekongestan yang berfungsi untuk meredakan gejala hidung yang tersumbat.
  • Nasal kortikosteroid, yaitu jenis obat semprot untuk hidung yang mengandung kortisteroid, yang mempunyai fungsi untuk mencegah dan mengobati peradangan yang terjadi pada hidung.

Pencegahan rhinitis

Pencegahan perlu dilakukan agar dapat terhindar dari rhinitis. Meskipun alergi tidak dapat disembuhkan secara total, tetapi dengan meminimalkan pemicu terjadinya rhinitis, maka dapat mencegah terjadinya rhinitis.

Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan:

  1. Menjaga selalu kebersihan badan terutama bagian hidung.
  2. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
  3. Hindari allergen yang menjadi pemicu seperti serbuk sari dan debu.
  4. Perhatikan jenis makanan yang dikonsumsi apakah makanan tersebut dapat menyebabkan alergi, seperti produk susu, ragi, dan gluten.
  5. Hindari lingkungan berpolutan tinggi yang dapat memicu rhinitis.
  6. Perbanyak konsumsi makanan bergizi dan bernutrisi yang banyak mengandung antioksidan.
Bagikan
Advertisement